Kejujuran Dasar Budi Pekerti Luhur
Oleh: Iir
Irfan
DALAM kehidupan bermasyarakat di mana
pun, kejujuran adalah modal dasar seseorang untuk dapat diterima atau dipercaya
dengan baik di lingkungannya, sebagai apa pun ia dalam masyarakatnya. Dalam
cerita-cerita rakyat di belahan dunia mana pun, dalam dongeng versi apa pun, pasti
diceritakan tentang kebaikan seorang satria, seorang ulama, seorang pekerja dan
sebagainya karena ia tegak pada kebenaran, adil, dengan teguh melaksanakan
kesanggupannya yang merupakan pengejawantahan dari sifat jujur.
Demikian
pula semua ajaran yang berasal dari wahyu Ilahi mengajarkan umatnya untuk
memiliki sifat jujur agar mencapai ahlak yang mulia, utama. Akan tetapi dasar
sifat utama ini sulit dimiliki seseorang tanpa niat yang kuat untuk
mencapainya, kecuali mereka yang telah memiliki benihnya sejak dilahirkan ke
dunia.
Jujur adalah
sifat yang sering diakui oleh seseorang, bahwa ia telah jujur, tetapi dalam
kenyataannya ia belum jujur. Jujurlah yang tidak pernah diakui sebagai suatu
yang sulit dijalankan, karena begitu seseorang mengatakan bahwa dirinya tidak
jujur, maka orang pun menjauhkan diri darinya, atau tidak percaya kepadanya.
Sehingga sulit untuk orang yang tidak mau mengaku, bahwa dia tidak jujur untuk
memperbaiki dirinya.
Padahal
begitu banyak kebohongan-kebohongan yang dibiarkan sebagai bukti
ketidakjujuran. Memang ketidakjujuran adalah hal yang sulit dihindari. Akan
tetapi bagaimana kita dapat menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur apabila
masih suka berbohong. Bagaimana membangun masyarakat yang adil, aman, makmur
dan sejahtera apabila kejujuran tidak dimiliki oleh masyarakatnya?
Jujur adalah
dasar sifat agar dapat mencapai budi pekerti yang luhur. Seseorang tidak akan
memiliki budi pekerti yang luhur sebelum ia memiliki kejujuran. Perlu
keberanian untuk berlatih memiliki sifat jujur itu, dalam kehidupan sehari-hari
kita. Apabila jujur dikatakan sulit memang kenyataannya demikian, karena
apabila ada orang yang telah berbohong sekali, maka ia pun harus membuat
kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang pertama kali tadi.
Berarti hati
tidak akan jujur apabila lidah masih suka berbohong, berarti juga berbohong
sama dengan tidak jujur. Memang sulit menemukan manusia berwatak mulia dan
utama dengan dasar kejujuran pada masa sekarang. Akan tetapi sulit bukan
berarti tidak dapat dikerjakan. Seseorang yang ingin mencapainya harus memiliki
niat yang kuat, dengan niat yang kuat tidak ada sesuatu yang tidak dapat
tercapai walau sulit sekali pun.
Sebenarnya
yang disebut jujur adalah apabila seseorang telah bertindak sesuai dengan
perkataannya. Melaksanakan apa pun yang disanggupinya dalam kehidupannya, atau
ia telah bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada. Contohnya: kenyataannya
kita ini adalah manusia, hamba Tuhan. Sedangkan hamba di mana pun harus
berbakti kepada Tuhan, dengan ketulusan, tanpa pamrih duniawi. Kebaktian hamba
kepada Tuhan adalah tali kesadarannya sebagai hamba. Kesadaran tersebut harus
diyakini dalam hati yang suci, sehingga menumbuhkan rasa percaya pada keadilan
Tuhan. Kepercayaan kepada Tuhan yang utuh harus dijaga dengan taat melaksanakan
semua perintah Tuhan dan menghindari semua larangan-Nya.
Diambil dari
: http://belanegarari.com//
No Comment to " Kejujuran Dasar Budi Pekerti Luhur "