.

News Ticker

Menu

MEMBANGUN ETOS KERJA DALAM PANDANGAN ISLAM

OLEH : HENDRI HENDARSAH, S.Sos.,M.Si

ISLAM adalah   agama yang bersifat universal yang diturunkanoleh Allah SWT kepada seluruh ummat manusia dalamrangka untuk mensejahterakan, memberikan kedamaian, menciptakan suasana sejukdan harmonis bukan hanya di antara sesama ummat manusia tetapi juga bagiseluruh makhluk Allah yang hidup di muka bumi. Hal ini sesuai dengan FirmanAllah SWT dalam Al-Qur’an : “Dan Kami tidak akanmengutus kamu wahai Muhammad kecuali untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam”. 

 
Implementasi dari kehadiran Agama Islam sebagai Rahmat bagisekalian alam ditunjukkan dengan ajaran-ajaran agama Islam baik yang bersumberdari Al-Quran maupun dari Al-Hadits Rasulullah SAW yangmengajarkan tentang kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat secara seimbang.Hal ini tercermin dari Firman Allah SWT dalamAl-Quran  Artinya : “Dan carilah pada apayang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan kampung akhirat danjanganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi. Dan berbuat baiklahkepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, karenasesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Q.S.Al-Qashash : 77).
Senada dengan Firman Allah SWT tersebut,adalah Hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW Artinya: “Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu hidup selama-lamanya.Dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu mati esok pagi”.
Kerja Keras SebuahTuntutan
Untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhiratsecara seimbang agama Islam mengajarkan agar ummatnya melakukan kerja kerasbaik dalam bentuk Ibadah maupun dalam bentuk Amal Shaleh. Ibadah adalahmerupakan perintah-perintah yang harus dilakukan oleh ummat Islam yangberkaitan langsung dengan Allah SWT dan telahditentukan secara terperinci tentang tata cara pelaksanaannya. Sedangkan AmalSholeh adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh ummat Islam, dimanaperbuatan-perbuatan tersebut berdampak positif bagi diri yang bersangkutan,bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara serta bagi agama Islam itu sendiri.
Kerja keras atau dalam kata lain disebut dengan etos kerjaadalah merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan melahirkanproduktifitas yang tinggi pula. Oleh karena itulah maka agama Islam memberikanperhatian yang sangat besar terhadap kerja keras dan etos kerja sebab hanyadengan itulah maka kebahagiaan di dunia dan di akhirat dapat diraih sekaligus.        
Atas dasar hal-hal tersebut di atas, dapat ditarik benang merahbahwa sesungguhnya antara penghayatan agama yang diwujudkan dalam bentuk imanyang sempurna, mempunyai hubungan timbal balik dengan etos kerja seseorang.Seseorang yang memiliki iman yang sempurna dapat dipastikan bahwa yangbersangkutan memiliki etos kerja yang tinggi yang pada akhirnya meningkatkanproduktifitas yang tinggi, baik dalam pekerjaan maupun dalam pelayanannyasesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Hubungan timbal balik tersebut dapat dilihat dari tiga teorisebagai berikut : Pertama, Kedalamanpenghayatan agama mendorong tumbuh suburnya etos kerja sehingga kehidupanperekonomian ummat berkembang maju, sebab agama Islam mengajarkan menolong yanglemah dengan cara membayar zakat, infaq dan shodaqah (ZIS). ZIShanya dapat dibayarkan oleh yang memiliki kecukupan harta. Kecukupanharta hanya diperoleh orang yang memiliki etos kerja yang tinggi dan maubekerja keras. Kedua, Kehidupanekonomi yang berkembang maju akan menimbulkan hasrat untuk mendalami ajaranagamanya, sebab dengan ekonomi yang lebih maju memberikan kesempatan beribadahyang lebih lapang, seperti menunaikan ibadah haji, membangun sarana danprasarana yang lebih baik buat menempatkan diri melaksanakan ibadah kepadaAllah SWT.
Etos Kerja Dan DinamikaKehidupan
Mengingat betapa pentingnya etos kerja, kerja keras danpeningkatan produktifitas dalam semua sektor kehidupan, baik dalam kehidupandunia maupun dalam kehidupan akhirat, ajaran agama Islam memiliki seperangkatnilai yang berkaitan dengan itu, antara lain adalah :
Pertama, Bekerja keras adalah merupakan kewajiban yang harusditunaikan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah SWT, hal ini dibuktikan dengan banyaknya perintah Allah dalamAl-Quran yang menyuruh untuk bekerja, seperti artinya bekerjalah, sampai-sampaiAllah memerintahkan : Apabila kamu telah selesai melaksanakan ibadah sholatmaka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia dari Allah SWT. Kedua, Tidakboleh menunda-nunda pekerjaan selama pekerjaan itu masih dapat dilaksanakan. Ketiga, Salah satu prasyarat untukterhindarnya ummat manusia dari kerugian yang sangat besar adalah denganbekerja yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik yang dalam bahasaAl-Quran disebut dengan Amilusshalihat. Keempat,Nabi Muhammad SAW memerintahkan dalam salah satuhaditsNya, agar hari ini ummat Islam menanam buah-buahan dan atautumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, sekalipun dia tahu bahwa besokitu qiamat akan datang.  Kelima, Bekerja secara produktif adalahmerupakan ciri dan karakteristik seorang muslim yang terbaik sesuai denganimplementasi hadits Nabi, Tangan di atas (yang memberi) adalah jauh lebih baikdaripada tangan di bawah (yang menerima). Oleh karena itulah pada hadits lainNabi bersabda, : Andainya seseorang mencari kayu bakar dan dipikulkan di ataspunggungnya, hal itu jauh lebih baik daripada ia meminta-meminta pada seseorangyang kadang-kadang diberi dan kadang-kadang ditolak. Keenam, Bekerja disamakan dengan Jihad Fi Sabilillah. Hal inisesuai dengan hadits Nabi, : Kalau ia bekerja hendak menghidupkan anak-anaknyayang masih kecil, ia adalah jihad fi sabilillah. Kalau ia bekerja untuk membelakedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, iapun disebut jihad fi sabilillah.Kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, iaadalah jihad fi sabilillah. Ketujuh,Agama Islam memandang bahwa sesungguhnya bekerja, memiliki etos kerja yangtinggi adalah merupakan ibadah dan atau bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Atas dasar hal-hal tersebut di atas maka dapat disimpulkanbahwa sesunggunya, nilai-nilai religius/Islami memberikan dorongan yang sangatbesar terhadap ummatnya baik sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Wiraswasta,Petani dan Masyarakat pada umumnya untuk menciptakan produktifitas kerja sesuaidengan bidang tugasnya masing-masing. Dengan demikian maka seseorang yangmemiliki kehidupan beragama yang baik, Iman yang kuat dan Islam yang kaffah,maka yang bersangkutan dapat dipastikan memiliki etos kerja dan produktifitasyang tinggi.



Share This:

Ir. Sushardi SKH, MP.

---

No Comment to " MEMBANGUN ETOS KERJA DALAM PANDANGAN ISLAM "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM