.

News Ticker

Menu

Kreativitas dengan Limbah Kayu dapat Menembus Pentagon


Sulitnya mencari lapangan pekerjaan tidak membuat Hiro Prabantoro melakukan hal yang umum dilakukan oleh masyarakat lainnya. Lelaki penggemar mainan miniatur sejak kecil ini berhasil menjajaki bisnisnya yang sesuai dengan hobinya sampai manca negara.



Inspirasi berada di sekitar kita, yang kita butuhkan hanya kreativitas dan ketekunan untuk bertahan hidup di jaman ini. Hiro Prabantoro, lelaki berumur 39 asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini selama sembilan tahun sudah menekuni usaha mainan miniatur dari kayu. Namun bahan dasar untuk usahanya tersebut tidak diambil dari kayu-kayu berharga mahal, melainkan dari limbah kayu sisa industri furnitur dan kusen.

Menurut Hiro, limbah kayu tersebut bukanlah sampah yang tidak berguna, melainkan bahan yang sangat berharga untuk karyanya. Berbagai macam limbah kayu seperti kayu jati, mahoni, hingga nangka diperolehnya dari usaha furnitur setempat yang lalu diubah menjadi produk yang lebih berharga yaitu mainan miniatur replika. Mainan tersebut bisa berupa replika kendaraan tempur, pesawat, senjata, motor, mobil, dan pajangan hewan.

Pada awal usaha ini berdiri, Hiro langsung mengambil langkah untuk memasarkannya ke manca Negara dengan bantuan internet. Mainan tersebut berhasil dipasarkan ke lima benua, lebih tepatnya 22 negara dengan harga mulai dari 10 dollar AS hingga 2.500 dollar AS setiap produknya.

Mainan karya Hiro digemari kolektor sampai Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan perantara di AS, Hiro memasok beberapa produknya berupa kendaraan tempur sebagai suvenir untuk pejabat yang berkunjung. Tidak hanya itu, pabrik mobil ternama – Hummer juga memesan miniatur karya Hiro sebagai model miniatur untuk penjualan. Proyeknya saat ini adalah menyelesaikan replika mesin Ferrari GTB 365 berskala satu banding satu untuk seorang kolektor dari Australia yang dihargai Rp 15 juta. Permintaan untuk produknya kian bertambah dengan detail yang lebih kompleks sesuai dengan permintaan klien.

Hiro memulai usahanya sejak tahun 2000 dengan perusahaannya yang diberi nama CV Valkiarra. Sebelumnya ia bekerja sebagai konsultan dalam sebuah program pendampingan usaha kecil untuk desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

”Saat itu, saya mendampingi desa yang membuat kerajinan mainan kayu yang biasa dijual di kawasan Malioboro,” kata Hiro.

Sarjana Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia (UII) ini pun berinvestasi pada usaha mainan miniaturnya dengan modal awal Rp 5 juta. Hiro memulainya dengan beberapa tenaga yang diambil dari warga desa setempat di Klaten. Karena bertambahnya permintaan, akhirnya Hiro memindahkan usahanya ke Yogyakarta dengan 15 tenaga kerja baru yang lebih berpengalaman dalam bidang kerajinan tangan. Dibutuhkan kualifikasi berupa kesabaran dan ketelitian tinggi untuk pegawainya karena produk mainan miniatur harus dibuat semirip mungkin dari bentuk aslinya. Saat ini desain dan model miniatur yang diciptakan sudah mencapai ratusan dengan produksi kurang lebih 1.000 unit per bulan.

Dengan kreativitas siapapun dapat meraih prestasi. Tak heran pemerintah sudah mulai mencanangkan industri kreatif sebagai salah satu keunggulan anak negeri dalam menembus dunia internasional. Bukankah menyenangkan dapat bekerja yang sesuai dengan hobi kita? Apalagi dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang lain.


(Dari berbagai sumber)

Share This:

Ir. Sushardi SKH, MP.

---

No Comment to " Kreativitas dengan Limbah Kayu dapat Menembus Pentagon "

  • To add an Emoticons Show Icons
  • To add code Use [pre]code here[/pre]
  • To add an Image Use [img]IMAGE-URL-HERE[/img]
  • To add Youtube video just paste a video link like http://www.youtube.com/watch?v=0x_gnfpL3RM